Jumat, 11 Juni 2010

二0十年六月十一日 (金曜日)

Antara prinsip dan logika wanita angkuh dalam kekurangannya…
Sempat terfikir enaknya menjadi wanita biasa, yang tak perlu memilih 1 dan menolak yang lain…(Ampunilah hamba Ya Rabb).. Aku tahu, ku bukanlah wanita baik yang memiliki kesempurnaan utuh,, ku sadari ku bukanlah wanita yang pantas untuk dipilih, ku pahami betul ku bukanlah wanita yang sempurna hingga pantas dipilih dan memilih,,
Ku tahu ku tak layak memilih, karna kusendiri pun belum tentu lebih baik daripada diri mereka yang tak ku pilih.. Betapa sombong nya kah diriku ini hingga harus memilih untuk ku dapatkan 1 yang terbaik? Angkuh nya aku... Jauh di lubuk hatiku,, apakah pantas kulakukan hal ini???? tidak tia,, sangat tidak pantas kau lakukan ini, menyeleksi, memilih, membandingkan yang 1 dan yang lain sungguh kau tak layak melakukannya, karna kau bukanlah makhluk yang lebih baik dari mereka... Manusia bukanlah untuk dibanding2kan,, karna setiap manusia akan memiliki kelebihan dan kekurangan masing2 yang tentu tidak akan sama.... Berkacalah, betapa dirimu pun tak layak untuk dipilih.. Aku tak tahu rencana indah apa dari Tuhanku untuk hamba yang hina ini,, Allahualam (hanya Allah yang tahu)…
Jika sudah begini, akan ada yang terluka walau ku tak ingin melukai yang lain… Jika ku tak perlu memilih, tentu aku takan melukai dan menyiakan cinta yang mereka beri,, sungguh aku tlah kufur dari nikmat yang telah Allah beri... "maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan"..... Allah telah anugrahkan cinta mereka untuk ku,, tapi ku tak bisa dan tak berhak menerima semua cinta mereka…Sungguh bukan inginku mengabaikan anugrah dari Tuhanku…Tapi tak mungkin ku terima semua untuk menjadi imamku nanti… tetap harus ku ambil 1,,
lalu bagaimana cara mengambil 1 diantara yang lain? Mau tidak mau, pantas tidak pantas, layak tidak layak,, kupikir siapapun akan berfikir hal yang sama,, yaitu ‘memilih siapa yang terbaik’…
Sungguh memuatku merasa sombong, sebagai wanita ku bukanlah wanita yang sempurna, sungguh ku tak layak memilih dan mendapatkan yang terbaik,, bahkan ku pun belum tentu pantas untuk mereka, ku tak layak menerima anugrah yang tlah Allah berikan padaku… Tapi sungguh Allah tlah berikan anugrah padaku,, betapa ku syukuri itu, dan memang harus kusyukuri,, maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang tlah kau dustakan??? Apakah aku tlah mendustakan nikmatMu ya Rabb? Karna aku tlah menyiakan yang lain untuk mendapatkan yang 1??? maka ampunilah dosaku……
Apakah aku tlah berbuat sombong Ya Rabb?? karna aku tlah memilih-milih yang lain untuk menemukan yang 1 yang terbaik, padahal aku sendiri bukanlah pilihan yang baik dan pantas untuk mereka… Sungguh goncangan antara keharusan dan iman… Ampunilah dosaku….
Ya Rabb, jika Kau ijinkan aku tuk mendapatkan yang 1, 1x untuk ku tempuh selamanya.. Maka tunjukanlah jodohku… Jika lama ku temukan jodohku,, apakah aku harus terus menolak anugrah cinta dari pria yang kutaktahu apakah dia jodohku atau bukan, hingga membuatku tlah mendustakan nikmat anugrahMu ya Rabb??…
Sebenarnya ikhtiar dalam mencari jodoh itu bagaimana???
Disatu sisi, ku tak ingin menjalin hubungan dengan lebih dari 1 lelaki (ga mau punya mantan), yang ku mau, ku jalin hubungan dengan 1 pria yang kemudian menjadi imamku… Namun, ku hanya manusia yang tak mampu melihat qodo dan qadar diri yang talah Kau tetapkan, maka ku tak mampu melihat siapa pasangan hidupku kelak,, bagaimana cara ku berikhtiar dalam menemukan jodohku, Ya Rabb??
Satu sisi ku tak ingin ganti-ganti pasangan (ga mau punya mantan),, tapi berdasarkan logika, jika ku tak menjalin hubungan (untuk mengenalinya), bagaimana ku bisa menemukan jodohku??????
Adakah cara yang harus ku tempuh Ya Rabb?? dengan cara apakah?? Dan apakah Kau perkenankan hamba untuk 1x menjalin hubungan kemudian dialah yang menjadi pasanganku selamanya, ataukah Kau akan takdirkanku untuk menemukan jodohku setelah lebih dari 1x ku jalani pengenalan dengan yang lain???? Wallahualam…


Menjaga Martabat diri, agama, dan keluarga sungguh adalah tugasku… Bila ku mampu mendapatkan 1 kali jalinan,, maka dengan bangga ku berhasil menjaga martabat diri, agama dan keluargaku… aamiin….
Maka, ya Rabb, dengan kerendahan diri, perkenankan hamba mendaptkan hal itu…
Namun, ku hanya bisa bertawakal padaMu Ya Rabb,, upaya tlah coba ku lakukan untuk terus menjaganya… namun qoda dan qodar hanya Engkaulah sang pemiliknya, ku pasrahkan pada Mu,, Wahai Tuhan semesta alam…



Sejak lama aku berdiri
Dalam sepinya rongga hati
Tak satupun gurun mampu menjawab

Hanya padaMu ku bertanya
Lewat setiap sujudku pilih
Siapakah nanti cinta untuk ku?

Wahai penilai hati lihat batinku
Nyaris bernanah karna luka tersayat
Merana menatikan cinta dan kasih hidupku

Rahasia itu hanya Kau yang tahu
Namun aku tak mau jadi tuna cinta
Tuntun hatiku dalam sabar menanti jodohku…

Namun harus ku ikhlaskan semua nasib cintaku,, padaMU….
(Menanti Cinta, by: Krisdayanti)